Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Sifat dan Kegunaan Unsur Lithium

Sifat Fisika dan Kimia Litium
Litium memiliki kerapatan sekitar setengah kali kerapatan air, sehingga hal ini menjadikan Litium sebagai unsur padat dengan massa kenis paling rendah dibandingkan unsur - unsur lainnya pada suhu dan tekanan ruang.

Litium adalah logam berwarna perak yang cerah, tetapi ketika permuakaan logamnya terbuka keudara, maka akan berekasi dengan cepat sehingga berubah menjadi hitam.

Seperti logam alkali lainnya, Litium juga berekasi dengan gas oksigen yang ada diudara. Litium merupakan logam alkali satu satunya dan satu dari sedikit unsur yang ada pada tabel periodik, yang bereksi dengan nitrogen di udara. Kenapa??

Memutus ikatan rangkap tiga pada gas nitrogen membutuhkan energi setidaknya 945 kJ/mol. Untuk mencapai energi itu, energi kisi dari zat yang bereaksi dengan gas nitrogen harus sangat tinggi. Dalam unsur logam alkali, hanya ion Litium yang mempunyai rapat jenis muatan (Charge Density) paling besar dibandigkan dengan unsur unsur lain dalam golongannnya, yang berekasi dengan gas nitogen membentuk senyawa litium nitrida dengan energi ksi yang cukup tinggi. 

Reaksi :


Litium nitrida yang terbentuk sangat rekatif. Jika dimasukkan / direaksikan dengan air akan memebntuk amonia.

Reaksi :


Litium cair adalah senyawa yang paling korosif yang pernah diketahui. 
Sebagai Contoh :
Jika logam Litium mencair di permukaan wadah kaca, maka akan bereaksi secaa spontan dengan material gelas sehingga wadh kaca akan berlubang. Reaksi juga disertai dengan pelapasan cahaya putih kehijauan yang banyak.

Ion Litium adalah ion yang memiliki potensial reduksi standar paling negatif (-3,05) dari semua unsur yang ada di tabel periodik. Hal ini mengabkibatkan, logam Litium melepaskan banyak energi dibandingkan unsur lain ketika teroksidasi menjadi ionnnya. 

Namun dalam golongan logam alkali, logam litium adalah logam yang paling rendah daya rekasinya dengan air ( tidak terlalu eksplosif bereaksi dengan air dibandingkan unsur alkali lainnya). Hal ini berhubungan dengan energi aktivasi (energi minimum yang dibutuhkan zat untuk bereaksi) reaksi anatar logam alkali dengan air yang paling besar dibandingkan dnganunsur - unsur logam alkalai lainnya, sehingga Litium tidak berekasi sehebat logam alkali lainnyadengan air karena dibutuhkan energi yang relatif besar untuk dapat berekasi.

Kegunaan Litium
Litium berguna untuk penelitian dilaboratorium. Litium juga digunakan sebagai bahan campuran logam pada pembuatan  pesawat luar angkasa karena massa jenis logamnya yang sangat rendah. Litium juga digunakan sebagai bahan pembuatan bahan bakar baterai. Dengan potensial reduksi yang sangat tinggi, Litium bahkan sekarang digunakan sebagai sel energi padat bertegangan tinggi. Tetapi pemanfaatan paling besar dari logam Litium adalah sebagai pengganti baterai asam timbal pada penggerak/mesin kendaraan listrik.

Pemanfaatan paling besar logam Litium dibidang industri adalah sebagai bahan dasar pembuatan pelumas kendaraan. Faktanya lebih dari 60 % pelumas kendaraan mengandung logam litium . Senyawa Litium yang digunakan adalah Litium Stearat, , yang divampur dengan minya untuk menciptakan sifat tahan air, tidak membeku ketika udara dingin namun stabil pada suhu tinggi. 

Litium juga membentuk banyak senyawa kovalen dengan atom karbon. Salah satu contohnya adalah Butillitium, , yang digunakan sebagai reagen dalam kimia organik. Butillitium bisa dibuat dari logam Litium yang dicampur dengan klorobutana dalam pelarut hidrokarbon seperti heksana. 

Reaksi :


Persamaan antara logam Litium dengan logam Alkali Tanah.

Sifat kimia logam LItium memiliki perbedaan yang mecolok dari unsur logam alkali lainnya. Dapat dikatakan bahwa logam Litium lebih menyerupai logm alkali tanah. Kenapa?? Berikut beberapa persamaan logam Litium dengan Logam Lakali Tanah.
  1. Kekerasan logam Litium lebih besar dibandingkan unsur logam alkali lainnya, tetapi kekerasannya mirip dengan kekerasan unsur logam alkali tanah.
  2. Seperti logam alkali tanah (tetapi tidak seperti logam alkali), Litium membentuk senyawa pksoda yang normal, buka senyawa dioksida (2-) atau dioksida (-1)
  3. Litium adalah satu - satunya unsur logam alkali yang mebentuk senyawa Nitrida, dimana sama dengan smeua logam alaklai tanah yang semua unsur golongannya memebntuk senyawa Nitrida.
  4. Sama hanya dengan sifta Litium yang merupakan satu-satunya unsur logam alkali yang bereaksi dengan karbon membentuk sneyawa dikarbida (-2), dimana semua unsur logam alkali tanah berekasi dengan karbon membentuk senyawa dikarbida.
  5. Garam Litium Karbonat, Litium Phosfat, dan Litium fluorida mempunya kelarutan yang sangat rendah dalam air. Anionnya juga memebentuk garam garam yang sukar larut dengan unsur logam logam alkali tanah. 
  6. Litium mebentuk senyawa organometal sama seperti magnesium.
  7. Banyak garam garam Litiumyang memiliki karakter kovalen ynag tinggi dalam ikatannya. Ikatan ini mirip dengan magnesium.
  8. Litium dan magnesium karbonat terurai menghasilkan oksida logam, karbon oksida dan oksigen sementara garam karbonat logam alkali lainnya tidak terurai ketika dipanaskan. 
Kemiripan logam Litium dengan logam alkali tanah terutama magnesium adalah kemiripan diagonal yang ada pada tabel periodik. Bagaimana kita menjelaskan hal ini??


Ion Litium adalah ion paling kecil diantara ion golongan logam alkali, sehingga muatan positif ion terpusat pada volume ion yang kecil sedangkan ion mempunyai energi polarisasi yang besar. Sebuah perbandingan rapat jenis muatan antara unsur golongan IA dan IIA, menunjukkan bahwa rapat jenis muatan Litium ternyata lebih mirip dengan magnesium dibandingkan dengan unsur logam alkali lainnya. Karena persamaan rapat jenis muatan inilah yang menjadi sebab kenapa Litium memiliki sifat yang lebih mirip dengan magnesium. 

Posting Komentar untuk "Sifat dan Kegunaan Unsur Lithium"