Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Contoh Akibat Ancaman Integrasi Nasional (Militer, Non Militer, Teroris, Spionase)

Ancaman adalah setiap kegiatan yang baik dari dalam ataupun luar negeri yang dinilai dapat membahayakan kedaulatan, keutuhan wilayah maupun keselamatan segenap bangsa. Apa sebenarnya yang menjadi ancaman bagi integrasi nasional bagi negara Indonesia? Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri. Ancaman tersebut dapat berupa ancaman militer dan non-militer. Berikut ini adalah contoh ancaman yang dihadapi Bangsa Indonesia baik yang berupa ancaman militer maupun non-milter.

A. Ancaman militer


Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata serta terorganisir dan sangat berbahaya. Berikut ini adalah beberapa contoh bentuk ancaman militer:
1. Sabotase
Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap aksi sabotase, sehingga harus dilindungi. Fungsi pertahanan negara ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap objek-objek vital nasional dan instalasi
Contoh Ancaman Integrasi Nasional (Militer, Non Militer, Teroris, Spionase)
2. Spionase
Kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari Negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga tidak mudah dideteksi. Seperti pembajakan telpon mantan presiden SBY yang dilakukan Australia pada waktu itu.

3. Terorisme
Contohnya seprti BOM bali yang dilakukan oleh teroris. Sasaran aksi terror bersenjata dapat menimpa siapa saja, sehingga sulit diprediksi dan ditangani dengan cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti perkembangan politik, lingkungan strategis, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Pelanggaran wilayah oleh negara lain
Karena wilayah Indonesia ini sangat luas, bentuk dari ancaman militer dapat berupa tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan) Indonesia oleh negara lain.

5. Pemberontakan
Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan bentuk ancaman militer. Dalam sejarah bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh gerakan radikal, seperti Permesta, DI/TII, PRRI, serta G-30-S/PKI.

B. Ancaman Non Militer

Ancaman non militer adalah ancaman yang tidak bersenjata tetapi jika dibiarkan itu akan membahayakan bangsa. Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi dapat menghilangkan sekat atau batasan pergaulan antar bangsa. Hal ini secara disadari ataupun tidak telah memberikan dampak negatif yang kemudian menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk Indonesia. Ancaman non-militer diantaranya dapat berupa ancaman ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Berikut ini adalah contoh bentuk ancaman non militer:
1. Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dapat dilakukan oleh suatu Negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Provokasi Intimidasi, atau blokade politik. Sedangkan yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.

2. Ancaman di Bidang Ekonomi 
Ancaman di bidang ekonomi ini banyak sekali contohny. Misalnya: Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya bataa-batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal, karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri. Ataupun Timbulnya kesenjangan sosial sebagai akibat dari adanya persaingan bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan yang menang. Pihak yang menang akan dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas.

3. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam, dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme. Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, seperti munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial. Atau juga bisa semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

4. Ancaman di Bidang Ideologi
Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengaruh pada dilakukannya perilaku seks bebas dan sebagainya. Hal tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

Posting Komentar untuk "Contoh Akibat Ancaman Integrasi Nasional (Militer, Non Militer, Teroris, Spionase)"