Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

 Tulis Artikel dan dapatkan Bayaran Tiap Kunjungan Rp 10-25 / kunjungan. JOIN SEKARANG || INFO LEBIH LANJUT

Rangkuman Biologi tentang Protista

A. Ciri Protista

Berikut adalah ciri umum protista, diantaranya adalah:
  • Eukariotik
  • Uniseluler maupun multiseluler
  • Heterotrof/autotrof
  • Berdinding sel/tidak
  • Bergerak aktif/tidak
  • Mirip hewan/tumbuhan/jamur

B. Pengelompokan Protista

Protista memiliki anggota ada yang menyerupai sifat-sifat jamur, hewan, maupun, tumbuhan.

1. Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Ciri:
  • Uniseluler
  • Tidak memiliki dinding sel
  • Heterotrof (makanan diperoleh dari organisme lain dengan cara menelan)
  • Pada umumnya dapat bergerak (motil)
  • Ukuran tubuh mikroskopis (10 – 200 mikron)
  • Bentuk sel bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah.
  • Protozoa hidup bebas di alam maupun bersimbiosis di dalam tubuh hewan multiseluler dan manusia. Terdapat di perairan atau tempat basah yang banyak mengandung sampah atau zat organik, misalnya air laut, danau, sungai, parit, dan selokan.
  • Reproduksi aseksual dengan pembelahan biner dan seksual secara konjugasi.
  • Alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), rambut getar (silia), flagelum (bulu cambuk). Beberapa kelompok protozoa memiliki cangkang.

Klasifikasi


1) Kelas Rhizopoda
  • Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)
  • Pseudopodia berfungsi dalam bergerak dan memangsa makanan
  • Reproduksi dengan pembelahan biner
  • Contoh: Amoeba
2) Kelas Ciliata (Ciliophora/Infusoria)
  • Bergerak dengan menggunakan silia (rambut kecil)
  • Silia ditemukan pada seluruh permukaan selnya
  • Memiliki dua inti (makronukleus dan mikronukleus)
  • Contoh: Paramecium (bentuk seperti sendal jepit)
soal un biologi tentang protista
Gambar. Paramecium 


3) Kelas Flagellata (Mastigophora)
  • Bergerak dengan menggunakan cambuk (flagel)
  • Letak flagel ada yang di belakang dan depan.
  • Berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner membujur
  • Contoh: Trypanosoma (penyebab penyakit tidur di Afrika)
4) Kelas Sporozoa (Apicomplexa)
  • Ciri khasnya adalah uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora
  • Sporozoa tidak memiliki alat gerak
  • Seluruh jenis Sporozoa dapat hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia
  • Contoh: Toxoplasma gondii (penyakit toksoplasmosis), Plasmodium (penyebab penyakit malaria pada manusia)

2. Protista yang menyerupai Jamur

Meliputi:

a) Jamur Air (Oomycota)
  • Hidup bebas, mendapatkan nutrisi dari sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, dan aliran air
  • Ada yang parasit pada organisme akuatik (Saprolegnia)
  • Reproduksi secara seksual dan aseksual
b) Jamur Lendir (Myxomycota)
  • Menghasilkan sel-sel yang hidup bebas pada sebgaian siklus hidupnya
  • Dapat menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik lainnya. 
  • Saat kondisi makanan berkurang sel-sel bergabung membentuk massa yang berlendir.
  • Contoh: Dictyostelium discoideum

4. Protista yang menyerupai Tumbuhan

Ciri-ciri:
  • Biasa disebut Alga
  • Terdiri dari alga uniseluler (terdiri dari sel satu) dan multiseluler (terdiri dari sel banyak)
  • Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni
  • Beberapa jenis memiliki flagelum
  • Mampu melakukan fotosintesis
  • Hidup bebas pada pada habitat yang berair
  • Reproduksi secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif)
  • Terjadi metagenesis (pergiliran keturunan)
  • Reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner, fragmentasi, pembentukan spora.
Klasifikasi

Dikelompokkan berdasarkan pada pigmen dominan, komponen penyusun dinding sel, jumlah dan posisi flagelum, serta bentuk cadangan makanan.

1) Euglenoid
  • Memiliki bintik mati yang berbentuk piringan yang berisi fotoreseptor (berfungsi menerima cahaya) yang ditutupi oleh lapisan pigmen merah
  • Tidak memiliki dinding sel
  • Umumnya memiliki dua flagelum
  • Hidup di perairan tawar, di kolam atau di danau
  • Reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan biner.
  • Contoh: Euglena
2) Chrysophyta (Alga Keemasan)
  • Pigmen dominan berupa santofil (keemasan)
  • Pigmen lainnya fukosantin, klorofil a, dan klorofil c.
  • Habitat di air tawar, di laut.
  • Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner, pembentukan spora
  • Contoh: Navicula, Synura, dan Mischococcus
3) Pyrrophyta/ Dinoflagelata (Ganggang Api)
  • Pada malam hari mampu berpendar (fluoresen) sehingga laut tampak bercahaya
  • Pada musim tertentu dapat melimpah jumlahnya sehingga menimbulkan red tide (air laut yang berwarna merah kecoklatan) di pinggir pantai
  • Contoh: Gymnodinium breve
4) Chlorophyta (Alga Hijau)
  • Pigmen dominan adalah klorofil (klorofil a dan b)
  • Pigmen lain yang dimiliki adalah karoten
  • Hidup di air tawar (kolam, genangan air)
  • Reproduksi secara aseksual (membelah diri, fragmentasi, pembentukan spora). Secara seksual.
  • Contoh: Chroococcum, Chlamydomonas, Volvox, Gonium, Hydrodictyon, Ulothrix, Spirogyra.
5) Phaeophyta (Ganggang Cokelat)
  • Pigmen dominan karoten, yaitu fukosantin. Fukosantin merupakan pigmen pemberi warna cokelat sehingga menutupi pigmen klorofil a, klorofil c, dan santofil.
  • Multiseluler
  • Habitat di laut, daerah pantai, daerah pasang surut
  • Reproduksi secara aseksual dan seksual
  • Contoh: Sargassum, Laminaria, Turbinaria, dan Fucus vesiculosus
6) Rhodophyta (Ganggang merah)
  • Mengandung pigmen yang dominan yaitu fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah)
  • Juga memiliki klorofil a, klorofil d, karoten, fikosianin (pigmen biru) sehingga ganggang merah ada yang berwarna ungu merah kehitaman.
  • Sebagian besar multiseluler
  • Hidup di laut dalam
  • Reproduksi secara aseksual dengan spora, seksual dengan oogami.
  • Contoh: Eucheuma spinosum, Gelidium robustum, Chondrus crispus, Gigartina mammilosa, Gracillaria verrucosa, Corralina mediterranea, Palmaria palmata, dan Polysiphonia.

Manfaat Alga/Ganggang

  • Chlorella, sebagai sumber makanan suplemen bergizi tinggi
  • Ulva, Caulerpa, dan Enteromorpha, sumber makanan sayur.
  • Ganggang merah, misalnya Eucheuma dan Gelidium sebagai penghasil gelatin yang digunkan antara lain untuk pembuatan agar-agar dan untuk campuran pembuatan kue kering
  • Ganggang keemasan contohnya diatom, sisa-sisa cangkangnya yang membentuk tanah diatom bisa digunakan sebagai bahan peledak, campuran semen, bahan penggosok, bahan isolasi, dan pembuatan saringan
  • Ganggang cokelat misalnya Laminaria lavaniela, sebagai pupuk pertanian dan makanan ternak di daerah pesisir karena mengandung kalium
  • Laminaria dgitalis, sebagai penghasil yodium untuk obat penyakit gondok
  • Macrosystis dan Laminaria sebagai penghasil asam alginat yang digunakan untuk bahan pengental pada industri makanan misalnya dalam pembuatan es krim, atau bahan pelekat pada industri plastik, kosmetik, dan tekstil.

Posting Komentar untuk "Rangkuman Biologi tentang Protista"